Cinta Elif Episode 22 (29 Oktober 2015): Kakaknya Omer Adalah Penjahat Yang Sesungguhnya! || Hai-hai para pembaca setia blog kabar sensasi yang suka drama Turki khususnya serial Cinta Elif, kabar baik kan? Apakah ada yang ketinggalan gak nonton? tenang aja, simak cerita ulangnya disini karena adminnya rajin posting episode demi episode. Pada postingan kali ini sudah masuk ke episode ke dua puluh dua, dimana cerita sebelumnya Elif sudah jujur pada Omer soal kehobongannya, terus apa yang terjadi setelah Elif jujur?
Tunggu dulu deh, buat yang belum nyimak cerita menarik sebelumnya silakan baca di Cinta Elif Episode 21 (28 Oktober 2015).
Dan Cinta Elif Episode 22 (29 Oktober 2015) ceritanya adalah Setelah Elif jujur pada Omer dan mengucapkan selamat tinggal pada Omer, mungkin Elif berharap Omer akan menyusulnya tapi ternyata? Saat Elif pergi ke arah kiri si Omer pergi ke arah kanan. Dengan kata lain Omer tak menghentikan kepergian Elif, tentu saja Elif kecewa.
Omer berjalan terus dengan kecewanya, tapi tiba-tiba Arda telpon bilang sesuatu bahwa ada hal penting yang harus diinformasikan pada Elif. Omer langsung balik arah dan berlari mengejar Elif tapi Omer tak menemukan Elif. Omer telpon Elif tapi tak diangkat.
Asli hendak bunuh diri melompat dari jendela, kenapa? Karena Asli merasa bersalah. Asli tak sengaja membunuh ibunya.
Arda dan Pelin menjemput Omer, Arda penasaran kenapa Elif tak bersama Omer?
Tayer memperketat penjagaan Asli, tidak ada siapapun yang boleh menemui Asli tanpa ijin Tayer.
Tayer membuat cerita bahwa seolah-olah Zerin meninggal karena terpeleset. Tayer bilang kini Asli keadaannya semakin kritis itulah mengapa tak ada orang yang boleh menemuinya.
Metin dan Niluver sedang di kantor polisi menunggu proses pemeriksaan. Niluver panik, tapi Metin sangat santai. Niluver bilang jika sampai Elif datang dan bilang kalo Metin yang menculiknya maka Niluver akan menghanjar Elif. Tapi tiba-tiba polisi masuk dan bilang bahwa polisi salah tangkap, kok bisa gitu? karena Metin punya kenalan di kantor polisi itu jadi ya gitu deh, bisa bebas dengan mudah.
Hadijah kembali pulang menemui ibunya, rupanya polisi yang menangkapnya dibandara adalah polisi gadungan suruhan Metin yang bertugas untuk mengetes saja.
Husain sibuk dengan berlian-berliannya. Husain berhasil mengunpulkan banyak sekali berlian. Dan tau gak sih? rupanya Husain punya istri lain dan punya seorang anak laki-laki. Berlian-berlian itu disimpan dirumah istri mudanya itu.
Omer terus berusaha mencari Elif, Omer berusaha menelpon tapi tak diangkat.
Metin dapat laporan bahwa Hadijah kabur ketika ada di tes. Hadijah kabur meninggalkan kopernya. Metin sangat marah. Metin langsung telpon Elif agar melakukan pencuian uang segera kalo tidak Metin akan memberikan video rekaman Elif saat melakukan pencucian uang pada Omer, tapi Elif justru marah dan tak peduli, kalo mau berikan saja pada Omer. Metin pun bingung kenapa Elif tak takut lagi?
Metin menemui Tayer tapi rupanya Tayer sudah tau bahwa Metin telah membuat teror kegagalan. Bahkan Tayer tahu bahwa Metin punya hubungan dengan Niluver. Tayer mengancam jika Metin terus mendekati Niluver maka Tayer akan membunuhnya. Metin menegaskan bahwa saling cinta dengan Niluver. Tayer marah lalu memukuli jari Metin dengan palu. Setelah itu Tayer masih memberikan tugas agar membunuh Metin dalam waktu satu hari.
Omer akhirnya bisa menemukan Elif di pemakaman ayahnya, Omer mengulurkan tangannya. Elif mengira Omer datang karena menerima Elif soal kebohongan yang dilakukan tapi Omer bilang datang untuk memberikan kabar tidak baik yakni soal kematian ibunya.
Singkat cerita, Zerin dimakamkan. Elif dan Niluver sangat sedih. Elif menemui Asli di rumah sakit, Asli nampaknya dibius. Elif seolah curhat pada Asli bahwa ibunya kini telah bersama ayahnya. Tayer pun masuk dan bilang pada Elif bahwa Asli sempat hendak lompat dari jendela itulah mengapa kini dia dibius.
Elif keluar ruangan lalu bertemu Tayer, Elif bilang andai Taner ada mungkin Asli bisa cepat membaik. Elif sempat tanya dimana Pinar? Tayer bilang sedang di tempat ibunya.
Omer akhirnya cerita pada Arda dan Pelin bahwa Elif telah melakukan pencucian uang. Arda dan Pelin kaget mendengarnya. Pelin mencoba menjelaskan pada Omer bahwa Elif melakukan itu untuk melindungi adiknya, Elif juga sebagai korban. Pelin mencoba mengingatkan agar Omer tak menyalahkan apa yang dilakukan Elif.
Pinar nampak tersiksa, Pinar ditengah laut diborgol tak dikasih makan dan tak dikasih minum. Sementara Taner nampak tersiksa di penjara.
Husain meminta penyelidik untuk membuat laporan palsu, seolah pelaku pembunuh Sibel dan Ahmed adalah Taner.
Omer pergi menemui Taner. Omer tanya soal dimana Taner dan Pinar pergi saat pembunuhan itu terjadi? Taner menjelaskan bahwa pelakunya adalah dirinya. Omer menawarkan kesepakatan dengan syart Taner harus jujur. Taner pun menceritakan bahwa ada orang lain yang mengincar berlian itu, orang itu sangat berbahaya tapi sayang Taner tidak bilang kalo orang itu adalah Tayer.
Elif tak sengaja bertemu Omer saat keluar setelah menui Taner. Elif coba menyapa Omer, tapi rupanya Omer masih marah soal kebohongan Elif. Omer langsung pergi dan bilang pada Elif "anggap aja tidak pernah saling bertemu".
Taner di dalam penjara dapat teman baru yang tinggal dalam sel yang sama. Mungkinkah itu orang suruhan Metin untuk membunuh Taner?
Terus? terus ya Cinta Elif Episode 22 (29 Oktober 2015) bersambung di postingan berikutnya tetap bersama admin di blog kabar sensasi ya.
Cerita selanjutnya Omer debat dengan Husain, selengkapnya baca di Cinta Elif Episode 23 (30 Oktober 2015).
Baca Juga:
- Cinta Elif Episode 10 (15 Oktober 2015): Dorrr, Elif Tak Sengaja Nembak Seseorang!
Simak terus serial drama Turki kesayangan kamu hanya di blog Kabar Sensasi ya, simpen alamat url-nya sekarang!
Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/
Cinta Elif Episode 22 (29 Oktober 2015): Kakaknya Omer Adalah Penjahat Yang Sesungguhnya!
4/
5
Oleh
IG @Widhawatitok
Terimakasih sudah menyimak kabar sensasi diblog ini, bila hendak berkomentar silakan menggunakan nama anda (nama orang), bukan judul blog anda atau judul postingan anda atau semacamnya, (TIDAK MENERIMA KOMENTAR MODUS NYEPAM).