16 September, 2015

Shehrazat Episode 45 (16 September 2015): Mihriban Diculik, Semua Panik!


Shehrazat Episode 45 (16 September 2015): Mihriban Diculik, Semua Panik! Yow... ketemu lagi dengan admin http://kabarsensasi.blogspot.com/ yang dari Cansu & Hazal langsung sambung ke serial Turki Shehrazat. Cerita sebelumnya Karim makin gila gitu kan dimana saham Binyapi mau di jual, terus kembali nekat bilang cinta pada Shehrazat, terus habis mabuk ngajak Bennu bermalam di rumah kapalnya. Sementara itu Onur dan Shehrazat berantem melulu, diakhir cerita Mihriban semacam terancam. Lalu apa yang akan terjadi?

Tunggu dulu deh, buat yang belum sempat nyimak cerita sebelumnya silakan baca di Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) hanya di http://kabarsensasi.blogspot.com/ blog yang asli ngetik cerita ulang Shehrazat, sementara yang lain dengan mudahnya copy paste.

Untuk Shehrazat Episode 45 (16 September 2015) ini ceritanya Onur menemui Bennu dan meminta maaf atas perlakuan yang kurang menyenangkan saat di ultah Khan. Bennu pun memaafkannya.

Mihriban di sekap orang tak di kenal, teriak-teriak minta tolong tapi tak ada yang mendengar.

Khan menunggu jemputan di sekolahnya, tapi tak ada yang kunjung datang.

Mihriban dibawa kesebuah tempat.

Guru Khan di sekolah berusaha menelpon Mihriban agar menjemput Khan, tapi sayang saat hpnya di ambil si penculik. Lalu gurunya telpon Bennu tapi yang angkat Karim, setelah itu Karim langsung pergi bahwa tak menggubris Bennu. (duh sepertinya Karim bakal menjadi pahlawan nih).

Karim datang ke sekolah menjemput Khan. 

Onur datang ke rumah Shehrazat, tapi Bennu yang menemui dan bilang Shehrazat baru ke rumah bibinya ke Ankara.

Mihriban ternyata di culik karena disangka menyembunyikan adiknya yang saat ini diuber-uber orang yang menculik Mihriban.

Onur mencari tau keberadaan Mihriban, info pun didapat bahwa ada orang yang membawa perempuan yang ciri-cirinya mirip yang dikatakan Onur. Tiba-tiba Karim datang, Khan senang lihat ada Onur. Dengan sewot Karim menuduh Onur sengaja memanfaatkan segala kesempata yang ada, tapi Onur santai menanggapi Karim dan bilang maaf urusan Mihriban lebih penting ketimbang urusan pribadi keduanya.

Shehrazat kembali ke rumah, tapi tak mendapati Mihriban dan Khan. Lalu langsung naik ke rumah Bennu dan melihat Onur serta Karim disitu. Dan bertanya soal keberadaan Mihriban serta Khan.

Mihriban nampak kesakitan dianiaya penculiknya. Mihriban terus dianiaya hingga berdarah-darah karena tidak memberikan informasi keberadaan Kadim (adiknya Mihriban). Karena merasa lapar dan kebelet kedua penculik itu meninggalkan Mihriban.

Khan marah pada Shehrazat karena tak menjemputnya di sekolah, tapi setelah Shehrazat menjelaskan bahwa dia pergi untuk menjunguk sodaranya baru Khan bisa mengerti.

Mihriban berusaha mengambil hp-nya tapi sulit sekali karena tak terjangkau, tangan Mihriban di borgol. Akhirnya Mihriban berhasil mengambil hp-nya tapi sayang penculiknya keburu datang dan merebut kembali hp itu lalu diinjak-injak. Penculik pun mengancam jika tak segera memberikan info tentang Kadim maka Mihriban akan dibunuh.

Onur dapat telpon, polisi sudah berhasil menangkap sinyal keberadaan Mihriban. Onur langsung menuju alamat yang diberikan polisi, Shehrazat pun ikut dengan Onur. Sementara itu robongan pilisi juga datang menuju tempat Mihriban disekap. Karim dan Bennu gak ikut. (duh Karim gak sempat jadi pahlawan nih)

Mihriban kembali dianiaya penculik karena tak mengatakan sesuatu tentang keberadaan Kadim.

Polisi tiba di lokasi penyekapan Mihriban. Lalu polisi mengrebek kedua penculik itu. Onur pun ikut masuk menemui Mihriban tapi Shehrazat menunggu di mobil. Sherhazat sempat berpesan pada Onur agar hati-hati dan mendoakan agar Onur baik-baik saja.

Penculik ditangkap dan di borgol, Mihriban masih terlihat ketakutan dan langsung memeluk Onur. Mihriban masih terlihat syok, Onur membawanya keluar dan berusaha menenangkan bahwa semua akan baik-baik sana. Onur berterimakasih pada para polisi. Dan polisi pun menyarankan agar Mihriban diperiksa dokter dan membuat laporan agar kasus itu bisa di usut tuntas.

Urusan kelar, Onur mengantar Shehrazat dan Mihriban pulang. Onur cerita bahwa penculik itu kerja untuk mafia dari Rusia. Adiknya Mihriban bekerja untuk mafia itu tapi karena tidak menyerahkan uang kepada bosnya jadi itulah mengapa adiknya Mihriban jadi buron para mafia dan mengira Mihriban tau keberadaan adiknya. Onur pamitan pulang, Shehrazat sempat mengucap selamat malam dan mengucap terimakasih pada Onur, lalu Onur pun hanya mengangguk.

Yasmin menemui Karim dan bilang akan membeli saham Binyapi. Tapi seperti biasa Karim selalu saja salah paham dan gitu deh, cinderung marah.

Cansel akhirnya berencana menelpon Ali Kemal karena sudah kehabisan uang. Tapi temannya memperlihatkan koran yang memuat kemenangan Burket dalam lomba melukis, dalam koran itu terlihat Ali Kemal bersama Fusun serta kedua anaknya sangat bahagia.

Yasmin didatangi orang yang ingin membeli saham Binyapi, Orang itu meminta agar Yasmin menyerah dan membatalkan rencananya untuk membeli saham Binyapi. Yasmin menolak permitaan itu tapi orang itu sempat memberi ancaman lalu pergi. (akan terjadi masalah sepertinya)

Ali Kemal sangat bahagia atas kemenangan Burket, dan untuk merayakan kemenangan itu Ali Kemal ngajak Fusun jalan-jalan.

Yasmin muncul di tv dalam liputan soal rencananya membeli saham Binyapi.

Sherhazat pulang kantor, begitu tutup pintu secara tiba-tiba Onur menyahut tangan Shehrazat. Jelas saja Shehrazat terkejut dan minta Onur melepaskannya tapi Onur menolak. Yah, ceritanya Onur ngajak baikan tapi Shehrazat tetap aja menolak.

Burat (adiknya Karim) tidur dengan teman perempuannya tapi sepertinya perempuan itu sudah bersuami dan suaminya mati ditembak orang. Perempuan itu ditelpon polisi untuk memberikan kesaksian. Burat sepertinya tau bahwa dia akan terbawa-bawa dalam kasus itu, dengan sok baik dia bilang pada perempuan itu bahwa Burat akan membatunya dengan mengirimkan pengacara. Burat berjanji akan segera datang demi wanita itu. (tapi seperitnya Burat justru hendak kabur, dan mungkin setelah ini akan kembali tinggal ibundanya dan Karim)

Khan merengek untuk membawa mainan yang diberikan oleh Onur tapi Sherhazat mengingatkan bahwa kesekolah boleh bawa mainan sendiri hanya dari Senin.

Fusun jalan-jalan dengan Ali Kemal. Keduanya nampak senang. Fusun tanya soal anak yang dikandung Cansel, tapi Ali Kemal minta agar tak membawah hal itu. Lalu Fusun ngajak Ali Kemal mampir ke toko keju yang terkenal lezat.

Yaman minta ijin Onur untuk pergi nyari cincin, Yaman hanya minta ijin satu setengah jam tapi Onur memberikan ijin sehari. Yaman telpon Cansel agar siap-siap karena ingin ngajak beli cincin untuk pernikahannya nanti. (sepertinya akan ada sesuatu yang terjadi nih)

Yasmin telponan dengan Onur soal pembelian saham Binyapi. Onur senang dan berterimakasih kepada  Yasmin. Tapi Yasmin lebih senang lagi sih. (sepertinya Yasmin cinta ama Onur).

Shehrazat memberikan proyek kampus pada temannya dengan alasan tak ingin lagi ketemuan dengan Onur. Temannya pun menerima tawaran Sherhazat dengan senang hati. (duh, sepertinya Shehrazat benar-benar ingin meninggalkan Onur).

Onur ketemu dengan Burhan, lalu membicarakan soal tanah yang bermasalah yang sempat dibeli oleh Burhan. Onur bilang tanah itu masih milik negara, Burhan berterimakasih pada Onur karena telah menyelamatkanya dari masalah mafia tanah. Lebih berterimakasih lagi karena Onur bersedia mengurus tanah itu agar bisa dibeli dari pemerintah.

Burhan cerita pada Onur bahwa Sherhazat menyerahkan proyek kampus kepada orang lain. Onur agak terkejut tapi terlihat santai. Burhan menyampaikan keinginannya agar Shehrazat bisa hidup bahagia dengan Onur. Burhan meminta Onur agar terus berusaha meski Shehrazat terus saja menghindar.

Burat tiba-tiba datang ke rumah Seval, sang ibunda pun senang karena Burat akan tinggal selamanya dengan Seval. (Tuh kan bener, Burat kabur menghindari kasus teman perempuannya itu)

Eit, tapi maaf nih Shehrazat Episode 45 (16 September 2015)...

Cerita selanjutnya Khan bikin gambar yang bikin Shehrazat bengong, selengkapnya baca di Shehrazat Episode 46 (17 September 2015) hanya di  http://kabarsensasi.blogspot.com/.

Jika ketinggalan episode-episode sebelumnya simak di:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

Cansu & Hazal Episode 10 (16 September 2015): Hazal Makin Caper!


Cansu & Hazal Episode 10 (16 September 2015): Hazal Makin Caper! || Hei-hei jumpa lagi dengan admin http://kabarsensasi.blogspot.com/ dalam rangka posting cerita ulang serial Turki putri yang tertukar judulnya Cansu & Hazal. Untuk postingan kali ini sudah masuk episode 10 nih, dimana Jihan udah bilang cinta pada Gulseren, sementara itu Hazal sengaja mencelakakan diri untuk mencari perhatian orang tua kandungnya. Lalu cerita selanjutnya gimana nih? yang pasti belum tamat.

Nih buat yang ketinggalan episode sebelumnya langsung baca aja Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015) hanya di blog http://kabarsensasi.blogspot.com/ bukan yang lain.

Kalo Cansu & Hazal Episode 10 (16 September 2015) ini ceritanya Dilara syok lihat Jihan dan Gulseren ada di rumah sakit tempat Hazal dirawat. Gulseren menyapa dan mengulurkan tangan untuk bersalaman tapi Dilara cuek, setelah ngobrol dikit dengan Hazal si Dilara ngajak Jihan keluar untuk bicara. Dilara marah melihat kebersamaan Jihan dan Gulseren. Jihan pun mengakui saat di telpon pihak rumah sakit dia sedang bersama Gulseren jadi ya langsung ke rumah sakit bareng. Dilara makin marah dan langsung bilang pada Jihan agar tak kembali lagi ke rumah.

Cansu datang ke rumah Gulseren, yang ada cuma Keriman si bibik yang mata duitan. Awalnya kedatangannya di tolak tapi begitu meyadari itu Cansu langsung di suruh masuk. Cansu membawa kue yang tadinya mau di makan bareng dengan Gulseren tapi ditawarkan pada Keriman.

Keriman berusaha mengorek tentang ayah dan ibunya Cansu, tanya soal kerjaan, soal sodaranya berapa, soal pembantunya berapa, soal rumahnya dimana. 

Ozan dan kakeknya ngobrol bareng di restoran. Awalnya Ozan tanya-tanya kenapa selama 10 tahun gak datang, apa ada masalah dengan Jihan? si kakek bilang gak ada masalah, lalu tiba-tiba ada si Solmaz dan temannya. Solmaz dengan sok asyik menyapa Rahmi kemudian ikut gabung deh.

Cansu melihat-lihat foto-foto di rumah Gulseren, ada foto kakek neneknya terus ada foto ayahnya. Saat Cansu minta Keriman untuk telpon ayah kandung tapi dengan alasan ini itu bibinya bilang gak punya nomer baru Oskan.

Gulseren masuk rumah dan melihat Cansu, dengan senang hati Gulseren menyapa Cansu. Tiba-tiba Hazal juga masuk di gandeng Jihan. Cansu kaget dan saling bertatap mata dengan Hazal. Lalu dengan sengitnya Hazal pura-pura kesakitan, otomatis Jihan dan Gulseren langsung perhatian banget dengan Hazal. Otomatis Cansu gimana gitu kan? Hazal pun makin nekat, pura-pura tanya hp-nya karena pasti ibu Dilara telpon. Cansu makin gimana gitu deh. Gak cukup disitu doang, Hazal pura-pura tanya obat, otomatis Jihan dan Gulseren langsung berdua ngambilin obatnya. Cansu tanpa banyak kata langsung pergi ngajak Jihan pulang. (Yah, si Hazal memang sengaja Caper untuk menyinggung Cansu, jahat ya....)

Begitu Jihan dan Cansu pulang si Gulseren dan Keriman langsung bertengkar.

Cansu dan Jihan ngobrol dalam mobil, Cansu bilang kasihan pada Hazal. Cansu merasa bersalah karena seolah mengambil semua yang harusnya di miliki Hazal. Cansu minta Jihan agar menolong Hazal dan Jihan pun berjanji akan menolong Hazal.

Saat makan bersama Cansu sempat tanya pada Dilara soal kabar temannya yang kena kecelakaan. Dilara pun bilang baik-baik saja. Cansu tanya seperti itu mungkin hanya ngetes kejujuran Dilara. Karena aslinya Cansu tau bahwa Dilara meninggalkannya di toko baju dengan alasan ada temannya yang kecelakaan itu bohong, Cansu tau aslinya Dilara menemui Hazal.

Jihan marah setelah tau kebohongan Dilara pada Cansu, tanpa banyak kata langsung masuk kamar dan mengemas bajunya tapi Dilara berusaha menghentikannya. Jihan tak peduli dan sempat mendorong Dilara hingga jatuh. Jihan sempat menolong Dilara dan minta maaf tapi tak dimaafkan.

Saat Jihan dan Dilara asyik bertengkar, tiba-tiba Cansu teriak-teriak karena berantem dengan Ozan. Cansu sangat marah karena merasa tak ada orang yang peduli, terutama Dilara yang dianggap sangat menyakiti hatinya karena telah membohonginya. Semua orang dirumah Jihan bengong dan sedih, Jihan berusaha menenangkan Cansu.

Akhirnya Jihan tak jadi pergi dari rumah, tapi minta pisah ranjang dari Dilara. Meski Dilara melarang karena takut anak-anaknya tau tapi Jihan tak peduli.

Ozan masuk ke kamar Cansu dan berusaha menghibur sang adik. Cansu pun akhirnya bisa tertawa-tawa.

Dilara curhat dengan ayah mertuanya, Dilara menduga yang memberi tahu Cansu soal kebohongannya itu Jihan. (padahal kan Cansu tau sendiri, karena saat itu berada di rumah Gulseren dan melihat sendiri semuanya).

Hazal marah-marah kepada Gulseren, bahwa ketika di rumah sakit tidak mengharapkan kedatangan Gulseren. Hazal bilang hanya mengharapkan kedatangan Dilara dan Jihan. Hazal menganggap Dilara pergi gara-gara ada Gulseren. Dengan marah-marah Hazal bilang ingin tinggal bersama Dilara. Gulseren emosi dan langsung mengambil barang-barang Hazal lalu mengusirnya. Gulseren sadar tidak kaya, hanya bisa memberi makan kentang, tak bisa membelikan sepatu kulit asli. Gulseren mengusir Hazal karena tau ibu kangdungnya bisa memberikan segalanya. Hazal pun  pergi.

Tapi setelah Gulseren menyadari apa yang dilakukan, dengan segera mengejar Hazal dan mengajaknya kembali pulang ke rumah. Hazal saat itu menangis, karena sebenarnya merasa keluarga kandungnya tidak mengharapkannya.

Nah loh, akhirnya  Cansu & Hazal Episode 10 (16 September 2015) cukup sekian dan ketemu lagi di episode berikutnya ya...

Cerita selanjutnya Dilara datang ke rumah Gulseren dan apa yang akan dilakukannya, selengkapnya baca di Cansu & Hazal Episode 11 (17 September 2015) hanya di http://kabarsensasi.blogspot.com/ ya.....

Penasaran siapa si ganteng pemeran Ozan? baca aja:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

15 September, 2015

Shehrazat Episode 44 (15 September 2015): Karim Makin Gila! Onur-Shehrazat Berantem Terus!


Shehrazat Episode 44 (15 September 2015): Karim Makin Gila! Onur-Shehrazat Berantem Terus! Hallo pembaca setia http://kabarsensasi.blogspot.com/ apa kabar nih, masih setia juga kah nyimak cerita serial turki Shehrazat? jam tayangnya cukup malam sih, episodenya juga udah lumayan dan ceritanya sejauh ini sih gak ngebosenin maka dari itu admin masih bersedia posting, kalau ceritanya rumit kayak sinetron Cinta Di Langit Taj Mahal itu mah admin lambaikan tangan karena ceritanya super duper gak jelas. Kembali lagi ke Shehrazat nih, ceritanya kemarin Karim kembali nekat bilang cinta pada Shehrazat gitu kan dan disisi lain Onur marah berat pada Shehrazat. Lalu apa yang terjadi selanjutnya?

Tunggu dulu deh, info nih buat yang ketinggalan cerita sebelumnya boleh baca di Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) hanya di blog tercinta yang beralamatkan di http://kabarsensasi.blogspot.com/ loh ya.

Dan untuk Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) adalah Karim curhat pada temannya tapi seperti biasanya temannya itu berusaha menyadarkan Karim bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar, tapi Karim justru marah-marah.

Karim telpon Bennu, bilang bahwa dia ingin pergi berlayar untuk beberapa hari. Begitu telpon ditutup Karim bilang pada temannya ingin pergi ke neraka, sementara itu Bennu marah-marah kepada Shehrazat yang perlakuannya kasar pada Karim. Bennu merasa Karim sudah sudah rela-rela menyiapkan semua tapi Shehrazat tak menerimanya dengna baik. (Bennu gak tau sih kelakuan Karim yang sesungguhnya).

Ada masalah di rumah ibundanya Karim, saat Seval menelpon Karim ternyata tidak baik. Lalu Seval telpon Onur dan justru Onur yang datang untuk menolong Seval. Onur sempat keceplosan mungkin Karim tak ada sinyal karena sedang di hutan. Akhirnya Onur dan Seval ngobrol bareng, Seval sangat memahami bahwa kelakuan Karim memang tidak pantas, Seval bilang tidak semestinya Karim merenggut kebahagiaan Onur dan Shehrazat karena Seval tau Sherhazat itu cintanya pada Onur bukan pada Karim.

Sherhazat datang ke Binyapi, para pegawai menyapanya dengan ramah, dengan langkah yang seolah berat Sherhazat menuju ruangan Onur. Sherhazat masuk didalam ada Onur dan Yalcin, dengan senang Yalcin menyapa Shehrazat. Lalu tiba saatnya Shehrazat hanya berdua Onur. Shehrazat berusaha memberi penjelasan pada Onur, soal Karim. Keduanya sempat berdebat hebat, Onur marah-marah dan Shehrazat terdiam sedih tapi gilirannya bentak-bentak Onur. Akhirnya Shehrazat marah dan meninggalkan Onur dengan penuh kecewa.

Yasmin bicara pada Karim, Yasmin berusaha memberi pengertian bahwa putusnya hubungan Onur dan Karim itu tidak baik. Karim tak peduli dengan apapun dan hanya memperdulikan hidupnya sendiri.

Shehrazat telpon Ghani, tapi dengan alasan sedang belajar di kampus Ghani membohongi Shehrazat. Padahal Ghani lagi kencan dengan teman perempuannya, dengan sombongnya Ghani bilang Shehrazat itu kakak iparnya, Onur itu juga kerabatnya dan soal orang-orang hebat disekitarnya.

Onur telpon Shehrazat, padahal saat itu Shehrazat sedang kesal dengan kelakuan Ghani. Awalnya yang ngangkat Mihriban, Onur bicara dengan Shehrazat via Mihriban, lalu Onur sempat bilang bahwa profesionalnya Shehrazat itu diragukan, tiba-tiba Shehrazat kesal dan meminta telpon yang dipegang Mihriban. Dengan ketusnya Shehrazat menyapa Onur, akhirnya keduanya membuat kesepakatan untuk bahas soal proyek kampus. Onur hanya senyum-senyum setelah menutup telpon sementara Shehrazat masih kesal.

Cansel sangat sedih karena tetangganya mulai para menggunjing dirinya, sang ibu pun minta agar Cansel tidak lagi menemui Yaman. Tapi saat itu tiba-tiba Yaman datang.

Shehrazat dan Khan datang ke rumah Bennu, Khan memakai baju yang pemberian Bennu dan membawa robot pemberian Onur. Khan main dengan Melek. Shehrazat ngobrol dengan Bennu tapi si Bennu kelihatan kesal dan marah pada Shehrazat karena peristiwa ditempat perkemahan. Shehrazat minta maaf pada Bennu, Shehrazat bilang tak ingin membuat Bennu sedih, lagi-lagi Bennu membela Karim dan meminta Shehrazat untuk minta maaf pada Karim tapi Shehrazat menolak. Shehrazat bilang bahwa dia tak ingin sering-sering bertemu dengan Karim. (Bennu masih tak bisa menangkap apa yang sesungguhnya terjadi, kasihan betul ka ya?)

Onur datang ke kantor Shehrazat dengan membawa bunga tapi yang ada hanya Ghani, lalu keduanya ngobrol. Ghani cerita bahwa saat pergi dengan Shehrazat kemarin itu sempat berurusan dengan mafia, Onur pun mencari tau soal tanah itu. Shehrazat tiba-tiba datang dan protes karena janjiannya jam 2 kok sudah datang? Onur beralasan bahwa jalanan tidak macet jadi sampai lebih cepat. Saat itu Ghani langsung minta ijin pada Shehrazat untuk keluar beberapa jam dengan alasan ambil jadwal kuliah.

Akhirnya Shehrazat hanya berduaan dengan Onur. Awalnya baik-baik keduanya ngobrol soal proyek tapi ketika Onur mencoba memegang tangan Shehrazat, tiba-tiba suasana berubah. Sherhazat marah-marah dan mengusir Onur. Tanpa kata dengan sedih Onur pun pergi meninggalkan Shehrazat.

Karim minum, mabuk-mabukan disiang bolong. Ketika temannya mengingatkan dan menyarankan untuk kembali bekerja si Karim malah sewot.

Aise (pembantu di rumah Burhan) mencari tau soal Ghani di kampus dan ternyata tidak ada yang namanya Ghani di kampus itu.

Onur di kantor, Yasmin datang. Ketika Yasmin semangat ngobrolin soal Binyapi yang terancam bubar, Onur napak gak fokus dan bilang sedang mikirin Shehrazat.

Karim datang ke kantor Shehrazat, Karim memaksa ingin bertemu meski Shehrazat menolak. Karim dengan nekatnya berusaha memeluk Shehrazat dan bilang cinta tapi Shehrazat menegaskan bahwa sama sekali tak punya rasa pada Karim dan hanya mencintai Onur. (Sepertinya si Karim benar-benar gila karena cinta, bahkan meski sudah tau wanita yang dicintainya tak punya rasa padanya pun dianya masih nekat)

Karim kembali mabuk-mabuk di rumah kapalnya, Bennu telpon tapi tak digubris. (Sepertinya Karim ini setipe dengan Bennu yang suka mabuk-mabuk saat punya masalah). Bennu datang ker rumah kapanya Karim dan mendapati pacarnya itu sedang minum-minum. Karena merasa mengganggu Karim, si Bennu pamitan pergi tapi Karim mehentikan Bennu dan bilang tak akan membuat Bennu sedih lagi karena hanya Bennu satu-satunya yang ada dalam hidupnya (preettt banget gitu ya?)

Yaman tau bahwa kedekataanya dengan Cansel menimbulkan gosip dilingkungan sekitarnya, Yaman langsung pergi menemui Cansel dan bilang cinta pada Cansel bahkan bilang ngajakin nikah. Yaman bilang sudah cinta dengan Cansel itu sejak masa sekolah. Tapi semua itu ditolak oleh Cansel.

Onur melamun mengingat masa-masa Shehrazat minta pinjaman uang dan menawarkan bermalam.

Sherhazat kesal, cerita pada Mihriban atas kelakuan Karim kemarin. Sherhazat bilang sudah saatnya Bennu tau soal kelakuan Karim tapi Mihriban mengingatkan bahwa itu bisa menimbulkan masalah. Tiba-tiba Bennu datang dengan muka bahagia, Shehrazat tanya apa yang membuatnya bahagia? Bennu bilang semalam bermalam dengan Karim. Mendengar hal itu Shehrazat pura-pura bahagia tapi sebenarnya terkejut. (Sumpah, kurangngajar banget Karim, melampiaskan kekecewaanya dengan meniduri Bennu, dan sayangnya Bennu justru merasa bahagia).

Jale datang menemui Onur dan menjelaskan bahwa berita fitnah itu semua rencana Erdal. Jale minta agar Onur mencabut persidangannya tapi Onur menolak.

Onur datang ke rumah Sherhazat tapi rumah sedang kosong karena Sherhazat-Khan-Mihriban sedang keluar nonton film di bioskop. Akhirnya Onur pergi dan meninggalkan bunga yang dibawanya dipintu rumah Shehrazat.

Begitu Shehrazat sampai rumah Khan tanya siapa yang ngasih bunga itu? Shehrazat bilang mungkin ada yang salah kirim dan Shehrazat cuek dengan bunga itu bahkan langsung menutup pintunya tanpa menyentuh bungan dari Onur itu.

Keesokan harinya Sherhazat panik karena dapat telpon bahwa bibinya kembali sakit dan masuk UGD, Mihriban sampai kantor dengan tergopoh-gopoh karena dijalan sempat dibuntuti 2 pria yang tak dikenal tapi belum sempat crita si Sherhazat keburu pergi ke Ankara.

Tapi maaf nih karena Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) cukup sekian dulu, lanjut lagi esok deh...

Cerita selanjutnya menakutkan karena Mihriban terluka karena dianiaya, selengkapnya baca di Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) hanya di blog kesayangan http://kabarsensasi.blogspot.com/ bukan yang lain karena yang lain itu kopi paste dan admin sungguh menyayangankan perbuatan copi paste.

Jika ketinggalan episode-episode sebelumnya simak di:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya...


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015): Hazal Mencoba Bunuh Diri!


Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015): Hazal Mencoba Bunuh Diri! Admin http://kabarsensasi.blogspot.com/ kembali posting serial Turki putri yang tertukar nih. Pada suka gak sih sama serial drama yang satu ini? atau lebih suka Shehrazat? yah sayangnya serial-serial Turki ini tayangnya cukup malam, bahkan yang Shehrazat itu malam banget karena kadang jam 12 malam baru kelar loh. Duh admin jadi curhat kemana-mana nih, langsung aja ya untuk episode sebelumnya ceritanya semua kacau gegara kelakuan Dilara yang ngajak Hazal ketemuan dan belanja gitu kan? lalu apa yang terjadi selanjutnya?

Tunggu dulu nih buat yang ketinggalan cerita ulang sebelumnya silakan baca di Cansu & Hazal Episode 8 (14 September 2015)...

Dan Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015) ini ceritanya Dilara tidak mendapati Cansu di kamarnya. Sementara itu Kakeknya memberi penjelasan pada Ozan bahwa Hazal itu adik kandungnya,  tapi Ozan sempat kesan dan pura-pura pergi untuk menyembunyikan pisau pemberian sang kakek.

Dilara berusaha menghubungi Jihan tapi tak bisa, Ayah mertuanya pun langsung menduga bahwa Cansu pergi ke rumah Gulseren. Lalu dengan segera ayahnya Jihan itu mengajak Dilara pergi ke alamat Gulseren.

Padahal si Cansu pergi bareng dengan Jihan. Cansu curhat kepada Jihan yang merasa dua ibunya tidak ada yang menyayanginya dan Cansu tak tau harus marah pada ibu yang mana. Jihan berusaha memberi pengertian pada Cansu, bahwa kedua ibunya itu sayang, Jihan bilang Cansu terlalu sensitif.

Dilara dan ayah mertuanya tiba di rumah Gulseren, tapi dengan songong Dilara gak mau masuk, ayah mertuanya tambah songong lagi karena bilang rumah Gulseren itu bukan rumah tapi sempat sampah. Ketika Rahmi Gulbinar (ayahnya Jihan) masuk rumah Gulseren, tapi yang ada hanya Keriman (bibinya Hazal). Dengan licik Keriman menawarkan sebuah kesepakatan bila ingin mendapatkan Hazal.

Gulseren pergi ke rumah temannya, lalu cerita soal perbuatannya yang melempar barang-barang pembelian Dilara. Temannya memberikan penjelasan bahwa apa yang dilakukan Dilara itu wajar, temannya menyarankan seharusnya Gulseren membuat kesepakatan saja misal memberikan uang saku, dan sejenisnya dan yang seperti itu bukanlah perbuatan mengemis.

Rahmi Gulbinar keluar dari rumah Gulseren, lalu masuk mobil dan bilang pada Dilara bahwa Cansu tak dirumah Gulseren. Dilara langsung menelpon Jihan bertanya keberadaan Cansu, tapi karena tanya-tanya dengan bentak-bentak maka Jihan pun terpancing emosinya, bertengkar lagi deh. Dilara kesal tapi Rahmi memberi kabar baik, soal bibinya Hazal yang bersedia memberikan kesepakatan.

Gulseren kembali ke rumah, tetangganya sempat bilang bahwa wanita yang kemarin mengantar Hazal datang lagi bersama seorang pria tua. Gulseren kaget dan langsung masuk rumah dan bertanya pada sodara iparnya, tapi ya tentu saja sodara iparnya tak bahas soal kesepakatan dengan Rahmi dan hanya bilang Cansu kabur dari rumah maka dari itu kakeknya mencarinya.

Gulseren telpon Jihan, bertanya apa benar Cansu kabar dari rumah? lalu bilang kekeknya dan Dilara datang ke rumahnya. Jihan sempat kaget dan bilang Cansu baik-baik saja.

Solmaz dan Alter terus berencana untuk bisa mengalahkan Jihan.

Hazal baca-baca majalah saat pelajaran, guru pun menegur tapi Hazal malah nyolot. Gurunya pun makin marah dan menyuruh Hazal keluar kelas namun bell keburu bunyi dan pelajaran kelar. Hazal sempat menantang sang guru, bahwa ayahnya orang hebat. Dan teman-temannya juga sempat meledek soal siapa ayah Hazal? teman-temannya saling sahut meledek Hazal, lalu Hazal pun bilang bahwa ayahnya itu Jihan Gulbinar pengusaha restoran, karena teman-temannya tidak percaya Hazal mengundang teman-temannya untuk makan di restoran Jihan, tapi teman-temannya hanya tertawa sembari membukarkan diri dari ruangan kelas.

Solmaz datang untuk menemui Dilara tapi yang ada cuma Rahmi, keduanya pun berkenalan dan dengan ganjennya Rahmi mencium tangan Solmaz sebagai tanda perkenalan lalu mengajak Solmaz masuk dan minum-minum. Solmaz mengorek-ngorek masalah yang dialami Dilara tapi untuk sementara sepertinya Rahmi bisa tahan rahasia.

Dilara datang ke tempat berkuda mencari Cansu.

Jihan di kantor, Alter kembali menemui untuk membahas pembicaraan soal kerjasama. Dengan percaya dirinya Alter mencoba memeras Jihan dengan acaman akan membocorkan rahasia soal Jihan yang punya anak tidak syah bernama Hazal dan jika hal itu diberitahukan kepada Dilara tentu akan berbahaya. Jihan pura-pura bego dan meminta waktu untuk mebayar uang yang diminta Alter. Begitu Alter keluar ruangan si Jihan senyum-senyum dan menyobek-nyobek kertas perjanjian yang diajukan oleh Alter dan bilang "Dasar Bodoh".

Hazal dan teman-temannya beneran makan ramai-ramai di restoran Jihan. Teman-temannya masih belum percaya, ketika pelayan restoran datang memberikan uang tagihan dengan gayanya Hazal bilang ingin ketemu dengan Jihan karena dia anaknya tapi sang pelayan pun tak percaya. Hazal marah dan lari menerobos untuk masuk ke ruangan Jihan tapi sayang Jihan sedang keluar untuk menemusi Jihan. Hazal dan teman-temannya pun hanya bisa harap-harap cemas. Teman-temannya terus meledek Hazal.

Jihan ketemu dengan Gulseren. 

Dilara ngobrol dengan Cansu, awalnya baik-baik saja tapi tiba-tiba suasana berubah ketika Dilara bahas soal Hazal, ditambah lagi saat itu hp Dilara bunyi. Cansu tanya telpon dari siapa? Dilara bilang itu dari yayasan padahal aslinya dari Hazal yang panik ditagih suruh bayar makan di restoran. Dilara memberikan penjelasan pada Cansu soal ngajakin Hazal jalan-jalan, akhirnya Cansu bisa memahami dan keduanya pun berpelukan.

Hazal akhirnya membayar tagihan restoran itu dengan uangnya, tapi masih kurang jadi teman-temannya harus patungan untuk melunasi sisa kekurangannya. Hazal marah lalu pergi dengan menangis, mungkin merasa disia-sia kan, Jihan gak ada terus telpon Dilara juga gak diangkat.

Jihan dan Gulseren berduaan tapi suasanya hening, tiba-tiba Jihan tertawa dan mengaku gugup karena gak tau harus biacara apa. Jihan bilang bahwa dalam hidupnya tak pernah merasakan hal seperti yang dirasakan saat ini, intinya Jihan mengakui bahwa dia jatuh cinta pada Gulseren. Cie...cie... gitu deh. (Padahal aslinya Gulseren juga suka sama Jihan, tapi pura-pura nolak ketika mendengar Jihan mengungkapkan perasaannya).

Hazal semacam sengaja menabrakan diri ketika ada motor lewat, Hazal terjatuh tapi dia tersadar saat itu. Ketika di rumah sakit doker bilang tak ada masalah, detak jantung juga normal tapi Hazal mengaku kepalanya sakit.

Dilara mengajak Cansu jalan-jalan dan belanja. Tapi saat belanja terjadi ketegangan saat keduanya membahas soal Hazal. Dilara mencoba menjelaskan bahwa biar bagaimana pun Cansu adalah yang paling berharga yang lainnya tidak penting.

Hazal sengaja meminta suster menelpon Jihan dan Dilara, ehmmm... sepertinya Hazal sengaja mencari perhatian gitu deh. Dilara yang saat itu sedang ngajak baikan Cansu, tiba-tiba langsung cabut dan meninggalkan Cansu di toko baju dengan alasan ada urusan penting.

Jihan dan Gulseren tiba di rumah sakit, tapi Hazal tak suka dengan kedatangan Gulseren karena berharapnya yang datang itu hanya Jihan dan Dilara.

Cansu kesal dan melampiaskan kekesalannya di tempat berkuda.

Dokter memberitahukan pada Jihan bahwa remaja itu biasa melakukan hal seperti itu untuk mencari perhatian.

Cansu curhat pada pengelola tempat berkuda bahwa dia menangis karena tak ada yang memperhatikannya, merasa tak punya siapa-siapa dan dia tak tau siapa dirinya.

Gulseren tanya pada Hazal tentang apa yang terjadi, dengan nyolot Hazal bilang pria itu nyetir motornya dengan sembarangan (padahal aslinya Hazal sengaja biar ketabrak)

Yah, akhirnya Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015) harus bersambung dulu ya...

Cerita selanjutnya Cansu dan Hazal bertemu di rumah Gulseren, selengkapnya baca di Cansu & Hazal Episode 10 (16 September 2015) hanya di http://kabarsensasi.blogspot.com/.



Penasaran siapa si ganteng pemeran Ozan? baca aja:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

14 September, 2015

Shehrazat Episode 43 (14 September 2015): Karim Nekat Kembali Bilang Cinta Pada Shehrazat!


Shehrazat Episode 43 (14 September 2015): Karim Nekat Kembali Bilang Cinta Pada Shehrazat! Cepet banget nih dah ketemu lagi di blog http://kabarsensasi.blogspot.com/ dalam rangka cerita ulang serial drama Turki yang semakin seru dan sayang bila dilewatkan. Yah, episode sebelumnya diceritakan bahwa Jale sudah mengakui bahwa berita di tv kala itu hanya fitnah untuk balas dendam ke Onur, selain itu Onur dan Karim sempat bertengkar hebat dan akhirnya hubungan persahabatan keduanya berakhir gitu kan? Terus apa yang akan terjadi? bagaimana pula akhirnya hubungan Onur dan Shehrazat?

Tunggu dulu deh, buat yang ketinggalan episode sebelumnya silakan baca langsung di Shehrazat Episode 42 (13 September 2015)...

Lalu untuk Shehrazat Episode 43 (14 September 2015) ini ceritanya Bennu cerita soal ultah Khan yang sebentar lagi, Karim pun bilang akan membuat pesta kejutan buat Kha. Tapi ketika Bennu menawarkan rencana itu pada Shehrazat, dengan halus tawaran itu ditolak tapi Bennu terus meminta.

Karim bilang pada ibunya bahwa hubungannya dengan Onur berakhir, Seval pun bilang ternyata apa yang dikawatirkan terjadi. Hubungan Karim dengan Onur bubrah karena sama-sama mencitai Shehrazat.

Sementara itu Onur juga mengunjungi ibunya dan bilang bahwa akan segera berpisah dengan Karim. Feride pun kaget mendengarnya.

Diam-diam Ali Kemal keluar kamar dan menelpon temannya Cansel untuk mencari info keberadaan Cansel. Tanpa disadari Fusun melihat hal itu, begitu Ali Kemal badan Fusun langsung meludahinya, keduanya pun bertengkar dan pertengkaran itu juga tanpa disadari disaksikan oleh anaknya.

Sherhazat tiba-tiba pergi dengan alasan menengok lahan yang dibeli Burhan, Mihriban mengingatkan bahwa jam 11 Onur akan datang. Tapi Shehrazat dengan sok sibuk tetap pergi.

Nadide sangat terkejut menemukan surat dari cucu-cucunya yang bilang sudah bosan menyaksikan pertengkaran orang tuanya.

Onur datang ke kantor Sherhazat tapi hanya ada Mihriban. Tau bahwa Shehrazat tak di tempatnya, tapi Onur tetap tak langsung pergi dan justru ngobrol dengan Mihriban. Onur tidak marah karena Shehrazat begitu saja membatalkan pertemuan itu, Mihriban sempat bilang bahwa Shehrazat kesal ketika Onur janjiannya via sekertarisnya bukan telpon langsung. Tiba-tiba Nadide datang mencari Shehrazat untuk mencari jalan keluar soal hilangnnya Buket dan Burcu. Disitu ada Onur, akhirnya Onur pun membantu dan dalam sekejab kedua cucu Nadide itu ditemukan, ternyata cucu-cucunya itu beli tiket bus dari internet dan berusaha untuk pergi. Onur marah-marah kenapa bisa menjual tiket kepada anak kecil?

Shehrazat datang ke lokasi dan menemukan daerah itu kisruh, ternyata lahan itu urusannya belum selesai dari warga sekitar. Shehrazat pun marah-marah karena tau bahwa ternyata daerah itu belum sepenuhnya clear, Shehrazat mengusir orang-orang yang berusaha menggusur rumah warga. Warga pun senang melihat rumahnya tak jadi digusur.

Onur dan Nadide meluncur untuk menjemput Burket dan Burcu. Kedua anak itu asyik makan diterminal dan menunggu keberangkatan bus. Onur dan Nadide sampai di tempat bus, Onur menyarankan agar Nadide tunggu di mobil saja karena pasti cucu-cucunya akan lari bila melihat kedatanganya. Onur mencari Burket dan Burcu ke dalam dan menemukan kedua anak itu sedang menangis.

Onur pura-pura lewat, Burcu dan Burket pun melihat dan berbisik "itu paman Onur tunangannya bibi Shehrazat". Setelah beli minuman, Onur duduk didekat Burcet dan Burcu. Onur tanya mau kemana? mereka bilang mau nyusul orang tuanya. Onur pun cerita bahwa dulu pernah pergi dari rumah dan itu membuat orang tuanya sedih. Burket dan Burcu pun mendadak sedih, lalu sangat senang ketika melihat neneknya mendekat. Burket dan Burcu pun menyesal lalu meminta neneknya agar tidak menceritakan pada siapapun.

Shehrazat dan Ghani sampai di kantor.

Fusun terkejut melihat Nadide dan anak-anaknya diantar oleh Onur, tadinya Onur ingin langsung pulang tapi Nadide terus meminta agar mampir bentar ngopi-ngopi.

Shehrazat tanya pada Mihriban apakah Onur marah? Mihriban bilang tak sempat marah karena Onur langsung pergi dengan Nadide. Mihriban pun menceritakan soal Burket dan Burcu yang kabur.

Shehrazat telpon Nadide, menanyakan soal Burket dan Burcu. Nadide pun bilang berkat jasa Onur cucu-cucunya ditemukan. Nadide pun bilang Onur sedang ngopi dirumahnya, Nadide terus memuji-muji Onur. Onur sempat berpesan pada Fusun agar tidak terlalu keras pada anak-anaknya.

Saat pamitan pulang Nadide sempat bilang pada Onur bahwa Burhan sangat tidak percaya dengan berita di tv kala itu.

Onur dan Feride datang ke rumah Seval, Onur sempat marah karena Karim tak kunjung datang. Tapi akhirnya Karim datang. Mereka berempat makan bareng sambil ngobrol, tapi tiba-tba suasana berubah, Karim marah dan pergi begitu saja. Onur minta maaf pada Seval tapi ibunda Karim itu bilang bukan salahnya.

Onur menyiapkan hadiah untuk Khan.

Karim dan Bennu di rumah Shehrazat, dengan sok asyik seolah tak ada masalah Karim terus ngomong ini itu pada Khan. Karim menggendong Khan dan tiba-tiba ada yang ketuk pintu, ternyata itu adalah Onur. Karim dan Onur saling memandang, Khan langsung menyapa Onur dan memeluk. Onur pun memberikan hadiah kepada Khan dan mengucapkan selamat ultah pada Khan. Shehrazat mempersilakan Onur masuk tapi dicuekin, setelah menyerahkan hadiah Onur langsung pergi. Shehrazat mengejar Onur tapi tak di gubris, bahkan Onur sempat marah-marah pada Shehrazat dan bilang semua sudah berakhir. Sementara itu Karim menjelek-jelekan Onur pada Bennu, seolah Onur itu jahat padahal aslinya yang jahat Karim kan?.

Sherhazat kembali masuk rumah dengan sedih, lalu berusaha menolak ajakan Karim dan Bennu, tapi Khan terus merengek dan akhirnya mereka jadi pergi berkemah. Si Karim senyum-senyum, merasa menang deh.

Onur kembali ke rumah dengan sedih atas semua yang terjadi.

Karim, Bennu, Shehrazat dan Khan sampai ditempat perkemahan. Khan bilang seandainya paman Onur ikut, tapi Karim langsung minta untuk melupakannya. Sherhazat nampak tak suka melihat Karim yang sok asyik pada Khan yang seolah tak berdosa. Bennu menyalahkan Onur tapi Shehrazat minta agar tak membahasnya.

Onur telpon Yasmin dan mengundangnya datang kerumahnya,  akhirnya Yasmin datang. Onur cuhat soal kemarahannya pada Shehrazat. Onur sangat marah ketika datang yang membukakan pintu adalah Karim. Onur bilang semuanya akan diakhiri.

Saat membuat tenda dengan Karim tiba-tiba Khan nangis kesakitan, Shehrazat mendekat dan menenangkan Khan. Shehrazat marah dan mengajak Khan pergi menjauh dari Karim dan Bennu. Tiba saatnya Karim dan Shehrazat duduk berdua, Karim menjelek-jelekan Onur dan bilang akan segera memutuskan hubungannya dengan Bennu, jadi Karim minta Shehrazat untuk melupakan Onur dari hidupnya, Karim bilang Shehrazat selalu dipikirannya, Karim bilang cinta pada Sherhazat. Karena marah Sherhazat langsung mengajak Khan pulang dengan paksa. Ketika Bennu bertanya ada apa? Karim bilang itu semua karena Sherhazat tak mendengar cerita buruk tentang Onur. (pret, banget gitu ya si Karim).

Khan marah pada ibunya, sang ibu pun mengajak Khan beli roti dulu dan memotongnya nanti di rumah dengan Mihriban. Khan pun minta agar Onur diundang, tapi Shehrazat bilang Onur lagi sibuk jadi tak mungkin bisa datang.

Asisten rumah tangga Onur menduga Yasmin itu punya rasa pada Onur, tapi Onur tak menyadari hal itu. Dan bahkan Onur marah ketika Firdev menyinggung soal Yasmin.

Maaf nih Shehrazat Episode 43 (14 September 2015) harus bersambung di episode selanjutnya...

Cerita selanjutnya Sherhazat menemui Onur untuk menjelaskan segalanya, baca selengkapnya di Shehrazat Episode 44 (15 September 2015) hanya di blog tercinta http://kabarsensasi.blogspot.com/.

Jika ketinggalan episode-episode sebelumnya simak di:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

Cansu & Hazal Episode 8 (14 September 2015): Ulah Dilara Bikin Semua Kacau!


Cansu & Hazal Episode 8 (14 September 2015): Ulah Dilara Bikin Semua Kacau! Selamat membaca kembali cerita ulang serial Turki Cansu - Hazal di blog http://kabarsensasi.blogspot.com/. Episode sebelumnya diceritakan bahwa Dilara menemui Hazal ke sekolah dan mengajaknya jalan-jalan, belanja baju bahkan membelikan tablet yang kekinian banget gitu kan? Sementara itu Gulseren marah-marah karena mengira Jihan menculik Hazal dari sekolah. Terus apa yang akan terjadi selanjutnya?

Buat yang ketinggalan episode sebelumnya silakan baca di cerita ulang Cansu & Hazal Episode 7 (13 September 2015)...

Cansu & Hazal Episode 8 (14 September 2015) ini ceritanya Dilara mengantarkan pulang Hazal, karena terlalu banyak belanjaan si Hazal sampai kesulitan untuk membawanya. Setibanya di rumah bibinya yang menyambut, dan sangat senang melihat Hazal pulang bawa banyak belanjaan yang mahal-mahal.

Gulseren telpon Hazal tapi jawabannya ketus, Gulseren langsung kembali ke rumah temannya untuk mengambil  baju yang dibelinya untuk diberikan kepada Hazal sebagai kejutan dan mengira putrinya akan senang dengan baju itu.

Jihan menelpon Gulseren, karena tau Hazal sudah kembali maka Gulseren pun minta maaf pada Jihan atas tuduhan menculik Hazal.

Dilara sampai rumah dan sangat senang melihat ayah mertuanya ada di rumah.

Gulseren terus di curigai oleh temannya, bahwa dia sedang jatuh cinta pada Jihan. Gulseren menyangkal karena itu semua tak mungkin karena Jihan sudah menikah. Tapi temannya terus bilang masalahnya apa? kan katanya Jihan akan cerai.

Bibinya Hazal sok baik dengan Hazal setelah tau ibunya ngajak belanja barang-barang mewah. Tiba-tiba Gulseren datang dan teriak "Hazal coba lihat apa yang ibu bawa". Tapi sepertinya Hazal dan bibinya tak mendengar karena sedang pada asik dengan ponsel baru dan tablet yang dibelikan oleh Dilara.

Gulseren marah dan merebut barang-barang Hazal untuk dikembalikan pada Dilara. Gusleren dan Hazal berantem, Hazal terus mengejar ibunya untuk merbut kembali barang-barangnya. Hazal di dorong terjatuh dan Gulseren langsung naik taxi. Hazal menangis meratap.

Hazal pulang dan merobek-robek baju yang dibeli Gulseren. 

Jihan menerima telpon dari temannya, Jihan mencurigai kedatangan ayahnya, Jihan yakin ayahnya yang tiba-tiba datang itu merencanakan sesuatu.

Gulseren terus gelisah didalam taxi.

Jihan dan Dilara berdebat soal Hazal, selain Hazal Jihan dan Dilara juga sempat membahas Cansu dan Ozan mendengarkan pembicaraan itu. Ozan pun marah-marah.

Gulseren datang melabrak Dilara, dengan teriak-teriak Gulseren memanggil Dilara dan kemudian melempar barang-barang yang dibawanya. Cansu melihat foto Hazal dan Dilara di tablet lalu terlihat semacam kecewa. Setelah puas marah-marah, Gulseren langsung pergi dan Jihan berusaha mengejar lalu menenangkan Gulseren. Jihan berjanji untuk tidak mengambil Hazal tapi Gulseren tak percaya itu dan justru bilang semua sudah berakhir, serta meminta Jihan ataupun istrinya untuk tidak lagi menghubungi Hazal.

Cansu marah dan menjatuhkan tablet yang dipegangnya lalu lari masuk kamar dan menagis sedih. Dilara berusaha mengejar dan memberikan penjelasan pada Cansu tapi sia-sia.

Ozan pun marah melihat tablet yang ada gambar Dilara-Hazal, Ozan tak terima karena baginya hanya punya satu adik dan bernama Cansu. Jihan pun berjanji pada Ozan untuk tidak menyerahkan Cansu pada siapapun. Sementara itu ayahnya Jihan bingung dengan semua yang terjadi, tapi Jihan belum mau menjelaskan.

Hazal terus mangis di rumah dan memberantakan semua barang-barang di kamarnya.

Gulseren pulang dan melihat baju pembeliannya sudah tak utuh lagi karena disobek-sobek Hazal. Gulseren mengabil sobekan-sobekan baju itu dan memasukannya kembali ke tas.

Jihan dan Dilara bertengkar, Jihan bilang Dilara itu egois yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Jihan menganggap apa yang dilakukan Dilara itu telah membuat semua jadi kacau. Dengan nada tinggi Jihan pun menyuruh Dilara untuk menenangkan Cansu.

Jihan berusaha menelpon Gulseren tapi tak diangkat, sementara itu Gulseren meratap sedih mengingat semua hal yang telah terjadi.

Bibinya Hazal terus sok baik dan memberikan uang saku, sang bibi terus berusaha ngompor-ngomporin Hazal. Dan ternyata Hazal pun kemakan rayuan bibinya dan semakin membenci Gulseren. Hazal tak mau biaca dengan Gulseren. Sodara ipar Gulseren pun bertanya akankah Hazal diberikan cuma-cuma? Gulseren marah mendengar pertanyaan itu, tapi tiba-tiba Oskan telpon dan meminta uang pada sodaranya. Oskan meminta agar rumahnya digadaikan untuk biaya pengacara. Tapi semua pembicaraan itu tak diketahui oleh Gulseren.

Dilara ngobrol dengan ayah mertuanya, sepertinya ayahnya Jihan itu sangat mendukung langkah Dilara untuk merebut Hazal dari Gulseren. Ayahnya Jihan bilang Gulseren itu murahan dan tak pantas mendatangi keluarganya seperti yang dilakuan tadi malam.

Dilara menyapa Ozan tapi dicuekin, kakeknya kembali memberikan hadiah pisau untuk Ozan yang sebelumnya diminta oleh Jihan karena pisau itu dianggap berbahaya untuk Ozan.


Dan akhirnya Cansu & Hazal Episode 8 (14 September 2015) cukup sekian dulu ya, jumpa lagi di episode berikutnya....

Cerita selanjutnya Jihan bertemu dengan Gulseren sementara itu Hazal alami kecelakaan, selengkapnya baca di Cansu & Hazal Episode 9 (15 September 2015) hanya di blog tercinta http://kabarsensasi.blogspot.com/.


Penasaran siapa si ganteng pemeran Ozan? baca aja:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/

13 September, 2015

Shehrazat Episode 42 (13 September 2015): Persahabatan Onur dan Karim Berakhir!


Shehrazat Episode 42 (13 September 2015): Persahabatan Onur dan Karim Berakhir! Jumpa lagi di blog http://kabarsensasi.blogspot.com/ dalam cerita ulang serial Turki yang dibintangi oleh Berguzar Korel dan Halit Ergenc. Saat ini memasuki episode 42 dimana ceritanya makin seru aja, episode sebelumnya Karim dan Onur bertengkar hebat, selain itu ada kabar pesawat yang ditumpangi Onur jatuh tapi ternyata Onur selamat karena tidak jadi naik pesawat itu. Lalu cerita selanjutnya gimana?

Tunggu dulu nih, buat yang belum baca cerita ulang sebelumnya silahkan baca di Shehrazat Episode 41 (12 September 2015)...

Dan untuk Shehrazat Episode 42 (13 September 2015) ceritanya adalah Onur menelpon Bennu agar mengajak Shehrazat nonton TV.

Rekaman pengakuan Jale pun akhirnya ditayangankan di TV. 

Shehrazat menonton tayangan itu di rumah Bennu dengan berkaca-kaca.

Feride menyaksikan tayangan itu di rumah Onur dengan penuh penyesalan karena sempat tak percaya pada Onur.

Seval langsung telpon Karim agar melihat TV. Seval pun bertanya bagaimana hati nurani Karim setelah melihat tayangan tv itu? tapi Karim malah marah-marah dan menyuruh ibunya berhenti bicara.

Shehrazat sedih, meninggalkan rumah Bennu tanpa kata dan mengangis meratap di tangga.

Perusahaan Binyapi dipenuhi wartawan yang ingin meliput konfrensi pres Onur.

Saat Karim datang, para wartawan ramai-ramai ingin wawancara tapi Karim hanya memberi komentar soal kematian Savir dan tidak komentar soal pengakuan Jale.

Karim mendatangi Onur, saat itu Karim ingin memeluk Onur tapi sayang Onur menolak dan justru mempertegas bahwa hubungan sahabat diantara keduanya sudah berakhir terutama ketika Karim menceritakan pada Savir soal hal yang seharusnya dirahasiakan. Kini hubungan keduanya hanya sebatas rekan kerja doang. Onur juga sempat bilang kenapa baru sekarang Karim ingin baikan, kemarin waktu Onur kena fitnah Karim kemana aja? Karim pun gak bisa ngomong apa-apa kecuali "terserah apa maumu Onur".

Onur akhirnya bicara pada wartawan, mempertegas bahwa berita di tv sebelumnya itu fitnah. Wartawan ramai-ramai tanya ini itu, hingga akhirnya bertanya soal Shehrazat, tapi Onur tak ingin menjawabnya karena itu terlalu pribadi.

Burhan dan Nadide datang ke kantor Shehrazat, soal berita pengakuan Jale, dengan santai Burhan seolah bilang "betulkan kataku, Onur gak salah?, kandani og ra percoyo!"

Onur dan Yasmin ngobrol bareng, saat Onur hendak ambil minum buat Yasmin tiba-tiba bel berbunyi dan begitu dibuka yang datang adalah Shehrazat. Onur terkejut, Shehrazat bilang datang ke rumah Onur hanya ingin bilang "semoga Onur baik-baik saja". Onur ngajak masuk tapi Shehrazat menolak dan pulang langsung pulang.

Onur meminta sekertarisnya untuk menelpon Shehrazat agar datang ke Binyapi untuk bahas soal proyek kampus. Tapi dengan sok sibuk Shehrazat menolak ajakan itu karena jam yang ditawarkan sudah ada janji (padahal sih enggak, itu hanya karena Shehrazat gengsi aja). Tapi kemudian Shehrazat yang menentukan jamnya, tapi tiba-tiba Shehrazat bilang bahwa Onur yang harus datang ke kantornya karena Shehrazat tak bisa datang ke Binyapi. Onur hanya senyum-senyum dan mengangguk pada sekertarisnya seolah bilang "oke gak masalah".

Setelah nutup telpon, Shehrazat nampak kesal, kenapa Onur gak telpon sendiri? kenapa harus lewat sekertarisnya? Mihriban pun hanya senyam-senyum melihat reaksi Shehrazat yang nampak kesal pada Onur.

Onur dan Karim kembali bertengkar! Karim masih mempermasalahkan perusahaan baru Onur yang dibuat dengan diam-diam.

Feride menyobek-nyobek koran yang ada gambar Shehrazat-nya, kenapa ya? apakah kembali benci kepada Shehrazat? padahal sebelumnya kan udah baikan toh?

Maaf nih Shehrazat Episode 42 (13 September 2015) cukup sekian dulu, sambung lagi di episode berikutnya...

Cerita selanjutnya Onur bilang pada ibunya bahwa sepertinya harus berpisah dengan Karim, selengkapnya baca di Shehrazat Episode 43 (14 September 2015) hanya di blog tercinta http://kabarsensasi.blogspot.com/.

Jika ketinggalan episode-episode sebelumnya simak di:


Atau baca juga postingan lainnya terkait serial drama Turki:


Simak terus kabar seputar dunia hiburan yang sedang hit di Indonesia ya hanya di http://kabarsensai.blogspot.com ya karena ternyata postingan-postingan admin ini banyak dikopi paste, semoga yang kopi paste lekas diberikan kesembuhan untuk berkarya sendiri tanpa kopas gitu deh.


Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/